Pertanyaan
Faktor yang bukan penyebab runtuhnya Uni Soviet adalah?
- kaum buruh yang merupakan andalan Marxisme -komunisme ternyata lebih memihak kapitalisme
- sistem Marxisme -komunisme tidak memiliki kelenturan dalam menghadapi perubahan
- Uni Soviet terlalu berfokus pada permusuhan dengan Barat, yang membuat sebagian besar pengeluaran dialokasikan untuk kepentingan militer
- Marxisme -komunisme tidak memiliki kontrol yang efektif terhadap bidang politik dan ekonomi
- perubahan sistem pemerintahan dari sentralisasi ke desentralisasi memberi peluang kepada negara-negara bagian untuk melepaskan diri dari Uni Soviet
Penjelasan
Penjelasan mengapa jawaban “e. Perubahan sistem pemerintahan dari sentralisasi ke desentralisasi memberi peluang kepada negara-negara bagian untuk melepaskan diri dari Uni Soviet” dianggap tidak benar sebagai penyebab runtuhnya Uni Soviet dapat dilihat dari sejumlah faktor yang lebih dominan dan relevan. Mari kita bahas lebih lanjut.
Konteks Perubahan Sistem Pemerintahan
copaster.com | Perubahan sistem pemerintahan dari sentralisasi ke desentralisasi memang terjadi di Uni Soviet pada periode akhir pemerintahan Gorbachev.
Namun, penting untuk memahami bahwa desentralisasi bukanlah penyebab utama runtuhnya Uni Soviet, melainkan lebih sebagai respons terhadap tekanan dan perubahan yang telah terjadi.
1. Krisis Ekonomi dan Gagalnya Model Ekonomi
Pada dasarnya, krisis ekonomi yang terjadi di Uni Soviet menjadi pemicu utama. Model ekonomi sentralisasi dan perencanaan terpusat mengalami kegagalan. Stagnasi ekonomi, inflasi tinggi, dan defisit anggaran melanda negara tersebut. Rakyat merasa tidak puas dengan kondisi ekonomi yang semakin memburuk.
2. Reformasi Ekonomi yang Tidak Efektif
Mikhail Gorbachev memulai upaya reformasi ekonomi dengan perestroika (restrukturisasi ekonomi) dan glasnost (transparansi dan kebebasan berbicara). Namun, reformasi ini tidak memberikan hasil yang diinginkan dan bahkan mempercepat proses runtuhnya.
3. Pergeseran Politik dan Kontrol Terhadap Republik
Upaya Gorbachev untuk membuka diri terhadap reformasi politik membuka pintu bagi republik-republik di dalam Uni Soviet untuk menyatakan kemerdekaan. Kontrol pemerintah pusat terhadap negara-negara bagian menjadi semakin longgar.
4. Perubahan Dinamika Internasional
Berakhirnya Perang Dingin dan perubahan dalam dinamika internasional membuat Uni Soviet kehilangan posisinya sebagai superpower. Faktor ini juga mempengaruhi sumber daya ekonomi dan militer negara.
5. Tekanan dari Negara-Negara Bagian:
Beberapa republik, seperti Latvia, Lithuania, dan Estonia, menyatakan kemerdekaan mereka sebagai respons terhadap perubahan di Uni Soviet dan keinginan untuk mendapatkan otonomi.
6. Tekanan Eksternal dan Kehilangan Hegemoni
Tekanan dari pihak Barat, termasuk perubahan kebijakan AS di bawah Ronald Reagan, memberikan tekanan eksternal yang signifikan. Uni Soviet kehilangan hegemoni politik dan ideologis di dunia.
7. Ketidakpuasan Masyarakat
Masyarakat Soviet merasa ketidakpuasan terhadap kondisi ekonomi, politik, dan juga mendesak untuk kebebasan berekspresi. Protes dan perlawanan dari masyarakat menjadi semakin nyata.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, jawaban e tidak mencerminkan penyebab utama runtuhnya Uni Soviet. Sebaliknya, faktor-faktor seperti krisis ekonomi, kegagalan model ekonomi, perubahan politik yang terjadi di tingkat nasional dan internasional, serta tekanan dari negara-negara bagian lebih berperan dalam peristiwa ini.
Pilihan tersebut tampaknya melebihkan peran desentralisasi sebagai penyebab langsung, sementara sebenarnya, desentralisasi merupakan respons terhadap dinamika perubahan yang lebih besar.
Runtuhnya Uni Soviet menjadi simbol perubahan besar dalam politik dunia dan konsekuensi dari berbagai kegagalan sistem yang membangunnya.